dinsdag 5 mei 2009

Keluarga Korban HAM mendesak Komnas HAM mengumumkan Para Pelaku

Jawa Pos, Selasa, 05 Mei 2009

Keluarga Korban HAM mendesak Komnas HAM Mengumumkan Para Pelaku

JAKARTA - Sejumlah keluarga korban pelanggaran hak asasi manusia mendesak Komnas HAM mengumumkan para pelaku dugaan pelanggaran tersebut. Itu terkait dengan makin dekatnya suksesi kepemimpinan di negeri ini.

"Seharusnya Komnas (HAM) berani memublikasikan kalau ada calon yang sebenarnya tidak layak maju memimpin negeri ini," ujar Sumiarsih, ibu Bernadus R.N. Irmawan, korban Tragedi Semanggi I, saat melakukan audiensi dengan komisioner Komnas HAM di kantornya, Jakarta, kemarin (4/5).

Menurut dia, publikasi Komnas HAM penting untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa ada calon yang sebenarnya tidak layak. Secara terbuka, dia menyebut nama Wiranto dan Prabowo Subianto. "Mata masyarakat biar terbuka, komnas harus proaktif," tambahnya.

Dalam kesempatan itu, para keluarga korban tersebut juga menyerahkan secara simbolis buku berjudul Akhirnya Korban Bicara. Keluarga korban pelanggaran HAM lainnya yang ikut serta saat itu, antara lain, Nurhasanah (kasus penculikan dan penghilangan paksa), Ruminah (kasus TSS), Amang dan Ruyati Darwin (kasus Mei 1998), Benny Biki (kasus Tanjung Priok), serta Bedjo Untung dan Effendy Saleh (korban Tragedi 1965/1966).

"Publikasi ini sangat penting, publik harus tahu kita mendukung pemerintahan yang demokratis. Masyarakat tentu juga disentuh hatinya. Jika memilih pelanggar HAM sebagai presiden, itu merupakan hal yang menyakiti hati korban pelanggaran HAM," tambah Suciwati, istri almarhum Munir. (dyn)

Geen opmerkingen:

Een reactie posten