vrijdag 13 maart 2009

A.Umar Said: Mengenang Bapak Sidik Kertapati

Sent: Monday, August 13, 2007 12:14 PM
Subject: A.Umar Said: Mengenang Bapak Sidik Kertapati

Mengenang Bapak Sidik Kertapati.

Pada kesempatan peringatan wafatnya tokoh nasional pejuang ‘45, Bapak Sidik Kertapati, yang diselenggarakan tanggal 12 Juli 2007 di Diemen, Holland, kami para sahabat dan kawan-kawan beliau yang tinggal di Perancis, menyampaikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada almarhum Bapak Sidik Kertapati.

Walaupun tidak bisa hadir dalam peringatan ini, fikiran dan hati kami menyatukan diri dengan semua saudara dan kawan-kawan, dalam mengenang tokoh revolusi ’45 ini , yang sangat besar perannya dan jasanya dalam masa-masa menjelang proklamasi 17 Agustus 45 dan juga sesudahnya.

Peringatan kali ini, yang diadakan di Holland, merupakan peristiwa penting untuk menempatkan sosok dan ketokohan Bapak Sidik Kertapati, pada tempat terhormat, sesuai dengan kebesaran jasa atau sumbangannya kepada revolusi Indonesia, rakyat Indonesia dan negara Republik Indonesia. Oleh karena itu, peringatan kali ini yang diselenggarakan di Holland juga mempunyai arti yang penting sekali bagi berbagai golongan dan lapisan dalam masyarakat Indonesia, termasuk generasi mudanya.

Adalah suatu hal yang patut sekali disedihkan atau disesalkan bahwa tokoh yang begitu menonjol dan terkenal sekali dalam perjuangan rakyat semasa revolusi 45, dan yang kemudian menjadi pemimpin dan pendukung poliitik Bung Karno, telah wafat tanpa mendapat penghormatan yang selayaknya atau seharusnya. Bapak Sidik Kertapati telah wafat di tanah-airnya yang amat dicintainya dalam situasi politik yang masih memusuhinya, sebagai akibat dari perebutan kekuasaan secara khianat oleh Suharto beserta pendukung-pendukungnya terhadap pemerintahan yang sah di bawah pimpinan Bung Karno.

Wafatnya Bapak Sidik Kertapati tidak mendapat penghormatan dari pemerintah atau penghargaan dari negara, padahal beliau ikut secara aktif sekali dalam perjuangan untuk merebut kemerdekaan dan dicetuskannya proklamasi 17 Agustus 45. Jenazah beliau, yang sepatutnya – bahkan, yang seharusnya ! - mendapat tempat yang terhormat di Makam Pahlawan akhirnya hanya dimakamkan di kuburan umum yang biasa saja. Sayang sekali bahwa sejak berkuasanya Orde Baru banyak Taman Pahlawan di Indonesia telah tertutup bagi jenazah para pejuang kemerdekaan, dan sebaliknya terbuka bagi jenazah para pengkhianat revolusi dan pengkhianat Bung Karno.

Perlakuan rejim militer Orde Baru (beserta para penerusnya) terhadap Bapak Sidik Kertapati adalah hanya sebagian yang kecil sekali dari pengkhianatan besar-besaran yang dilakukan Suharto dan pendukung-pendukungnya terhadap banyak pejuang kemerdekaan dan juga terhadap jiwa dan tujuan proklamasi 17 Agustus 45. Dalam kaitan ini kita ingat kepada jutaan orang-orang kiri dan pendukung politik Bung Karno yang dibunuh secara besar-besaran secara biadab dan ratusan ribu orang lainnya yang ditahan secara sewenang-wenang. Banyak di antara mereka itu adalah kawan-kawan seperjuangan Bapak Sidik Kertapati.

Mengingat bahwa peringatan wafatnya Bapak Sidik Kertapati tidak dapat diselenggarakan di Indonesia secara besar-besaran seperti yang selayaknya, maka peringatan di Holland ini mempunyai arti yang lebih penting lagi untuk melestarikan citra baik beliau sebagai pejuang nasional yang patut dihormati oleh kita semua, termasuk generasi muda bangsa kita.

Bahwa peringatan tentang wafat beliau diadakan pada tanggal 12 Agustus, artinya beberapa hari menjelang perayaaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus, bisa diartikan sebagai lambang penghormatan kepada beliau, mengingat kaitan beliau yang erat sekali dengan peristiwa bersejarah bangsa kita, yaitu proklamasi kemerdekaan dalam tahun 1945.

Jenazah Bapak Sidik Kertapati tidak mendapat tempat yang selayaknya di Makam Pahlawan, tetapi citra beliau sebagai pejuang nasional yang besar jasanya bagi revolusi 45 dan rakyat justru mendapat tempat yang terhormat dan termulia di hati-sanubari banyak di antara kita semua.


Umar Said dan kawan-kawan di Prancis

Geen opmerkingen:

Een reactie posten